RSS

Manusia & Kebudayaan

09 Mar

Manusia

Manusia ialah mahluk utama, mahluk  paling sempurna yang diciptakan oleh Tuhan yang diberi akal pikiran untuk melaksanakan tugasnya ketika menjalani hidup dan  menjadi khalifah di muka bumi ini. Manusia juga diberi potensi. Baik potensi fisik, maupun potensi psikologi spiritual.hal inilah yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya. Sebenarnya mahluk lain pun memiliki hasrat dan tujuan. Hanya, yang membedakannya dengan manusia adalah dimensi, atau batas dari tujuan yang ingin dicapainya. Mahluk lain memiliki suatu keterbatasan sehingga tidak mampu melampaui apa yang manusia lakukan.

Tak bisa dipungkiri, dalam kesehariannya manusia pasti juga membutuhkan manusia lain sebagaimana hidup untuk saling membantu dan melengkapi satu sama lain. Maka dari itu, dengan memanfaatkan akal, moral dan sisi kreatifnya, walaupun dengan susah payah dan dengan kurun waktu yang tidak sebentar, manusia akhirnya mampu hidup bergotong royong membangun sebuah komunitas masyarakat di daerahnya.

Kebudayaan

Seiring dengan berjalannya waktu melalui proses belajar yang sangat panjang, secara tidak tersurat dalam suatu kehidupan bermasyarakat tersebut  telah tercipta suatu kebudayaan. Jadi, berasal dari manakah kebudayaan itu? Seperti yang telah kita ketahui, kebudayaan adalah hasil dari proses belajar,tindakan dalam kehidupan bermasyarakat,pengetahuan,dan sikap yang dimiliki oleh  individu dalam suatu masyarakat.kebudayaan tidak bisa lepas dari proses belajar individu bersama individu lainnya yang disebut sosialisasi. Hal ini menimbulkan suatu kebiasaan yang akan “diwariskan” dari suatu anggota masyarakat untuk keturunan ataupun anggota baru dimasa selanjutnya. Dapat dikatakan, kebudayaan yang merupakan warisan itu “memaksa” generasi selanjutnya untuk menerima dan memelihara norma-norma yang berlaku. Tapi, ketika ada beberapa individu yang menerimanya dengan terlalu emosional dan sensitif, hal ini dapat memicu konflik sosial dalam masyarakat secara tidak rasional. Jika penerimaan secara emosional ini terus berkembang dan tidak dirubah, hal ini dapat menjadi konflik soal yang lebih besar lagi bahkan berskala daerah maupun nasional.

Walaupun pada hakikatnya sosialisasi individu yang menciptakan suatu kebudayaan, dalam sudut pandang yang lain, kebudayaan juga dapat mempengaruhi kepribadian individu itu sendiri. Apabila seseorang dari daerah lain menempati wilayah barunya, otomatis orang baru tersebut akan mulai beradaptasi dan memahami kebudayaan yang ada dalam wilayah tersebut. Jadi, kebudayaan juga dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya melalui poroses sosialisasi yang dilakukan seumur hidupnya selama ia masih menempati daerah tersebut. Akan tetapi, kebudayaan tersebut dapat berubah pula apabila terjadi perubahan masyarakat di daerah itu sendiri. Jadi, kebudayaan umumnya tidak bersifat statis. Tapi bersifat dinamis seiring berubahnya perkembangan  zaman.

Hubungan Manusia dan Kebudayaan

Namun, perubahan itu hanya dapat dirasakan apabila seseorang membandingkan antara keberadaan budaya zamannya dengan budaya yang masa lampau. Wujud dari kebudayaan itu sendiri dapat dijabarkan menjadi 3 bagian. Yakni:

  • Pemikiran (ideal): yang dimaksud ialah budaya dapat berwujud abstrak. Terletak di dalam pikiran manusia itu sendiri.sehingga, tidak dapat diraba ataupun terlihat
  • Kegiatan/aktivitas: berwujud perilaku menurut pola pikiran yang ada. Bersifat konkrit dan dapat dilihat.
  • Hasil budaya/benda: semua hasil budaya bersifat konkrit. Contoh: tembok cina dan piramida.

Banyak faktor yang menyebabkan berubahnya kebudayaan di suatu daerah. Baik faktor dari dalam maupun dari luar. Faktor dari dalam tim,bul dari masyarakat itu sendiri. Misalnya:

  • Bertambah ataupun berkurangnya suatu penduduk di daerah tersebut
  • Adanya tekhnologi baru
  • Adanya masalah yang tercipta
  • Ternyadinya suatu pemberontakan

Sedangkan faktor luar yang mendorong terjadinya perubahan kebudayaan ialah:

  • Lingkungan geografis (tempat tinggal) di sekitar manusia
  • Pengaruh budaya dari masyarakat daerah tetangga ataupun daerah lain sekalipun

Dikarenakan  adanya sosialisasi yang menciptakan suatu kebudayaan di suatu wilayah,maka di negara kita yang luas ini, terciptalah karakter bangsa yang berbeda-beda (heterogenitas) di Indonesia. Namun, masing masing individunya tetap mempunyai satu tujuan nasional seperti semboyan negara kita, Bhineka Tunggal Ika.

Para ahli menjabarkan adanya unsur 7 unsur kebudayaan. Yakni:

1)    Sistem keagamaan

2)    Sistem masyarakat/organisasi

3)    Sistem pengetahuan

4)    Sistem keserasian (satu budaya)

5)    Sistem mata pencaharian (bidang ekonomi)

6)    Sistem peralatan (IPTEK)

7)    Kesenian

Cara hidup yang sangat khas antara masyarakat kota dan masyarakat desa juga merupakan salah satu contoh kebudayaan. Umumnya individu yang tinggal di kota mempunya sifat lebih individualistis. Hal ini disebabkan karena individu yang hidup di kota secara mutlak harus dapat mengurus nasibnya sendiri karena di kota terdapat beragam profesi pekerjaan dengan sifat yang berlainan. Berbeda dengan di desa, yang rata-rata mata pencahariannya adalah petani. Jadi, sikap gotong royong sangat diutamakan dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Sangat di sayangkan, sikap gotong royong antarwarga jarang sekali kita temukan di kota-kota besar. Hal ini dapat disebabkan karena diutamakannya setiap kelas sosial, sehingga setiap kelas sosial memiliki kebudayaan masing-masing dan akan menghasilkan kebudayaan tersendiri pada setiap anggotanya dari mulai cara berfikir sampai etika pergaulannya. Misalnya, orang kelas sosial atas dengan tingkat ilmu pengetahuan yang tinggi umumnya bersifat rasional, sedangkan orang dari kelas bawah dengan tingkat pendidikan yang rendah biasanya percaya pada mitos-mitos yang ada di daerahnya.

Tidak hanya dalam lingkup letak wilayah, kebudayaan khusus juga dapat tercipta atas dasar agama. Agama juga dapat mempunyai andil yang besar dalam merubah sikap individu, bahkan adanya berbagai aliran dalam satu agama pun dapat melahirkan kepribadian yang berbeda pula di kalangan pengikutnya.

Pekerjaan atau mata pencarian juga memberi pengaruh besar pada kepribadian seseorang. Misalnya, kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pedagang. Dokter pada umumnya bersifat teliti, penuh dengan pertimbangan dan tekun menimba ilmu sementara pedagang lebih bersikap melihat peluang yang ada, bisnis, dan berprinsip waktu adalah uang. Karena itu, dapat dikatakan bahwa kepribadian individu dan kebudayaan bersifat timbal balik. Di satu sisi kebudayaan dipengaruhi oleh kepribadian individu, di sisi lain kebudayaan juga mempengaruhi kepribadian seseorang.

Pada dasarnya kepribadian masyarakat yang berbeda dalam suatu daerah terwujud dalam perilaku yang juga berbeda antar masyarakat lain. Misalnya, perilaku meludah di tempat umum merupakan suatu perbuatan yang tidak sopan oleh orang Indonesia. Tetapi, masyarakat Masai di Afrika menganggap perbuatan tersebut adalah satu ungkapan “menyukai” ataupun memberikan tanda terimakasih. Perilaku mengeluarkan bunyi “mendesis” dari mulut dianggap orang inggris sebagai perbuatan yang menghina. Tetapi, di daerah Basuto di Afrika bunyi desis dianggap sebagai tepuk tangan.

Sumber : http://silvinamar.wordpress.com/2011/10/09/manusia-dan-kebudayaan/

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Maret 9, 2012 inci TUGAS

 

Tinggalkan komentar